Jumat, 05 Februari 2010

KEMULIAAN KRISTEN

Nats: Markus 10:35-45

Pdt.Gunawan Panjaitan.MSi

1.Sangat wajar apabila setiap orang mempunyai keinginan untuk menjadi sukses baik dalam ekonomi maupun dalam jabatan. Yang tidak wajar adalah apabila ada orang yang menghalalkan semua cara untuk sukses itu, atau ada yang gila jabatan sehingga semua dikorbankan untuk meraihnya. Ketika dua orang murid Yesu yaitu Yakobus dan Yohanes anak-anak Zebedeus mengajukan permohonon supaya “duduk dalam kemuliaan-Mu” menimbulkan berbagai tanggapan. Mungkin ada yang berpikir: “Siapa rupanya kedua orang ini kok begitu berani?” artinya menilai bahwa kedua bersaudara ini ambisius. Kedua murid ini mungkin memahami bahwa Yesus akan menghadirkan kerajaan mesianis yang politis. Namun Yesus menanggapinya dengan baik dan melaksanakan pemotivasian kembali.



2.Yesus menanggapi dengan penuh pengertian namun tegas. Yesus mengatatakan “Kamu tidak tau apa yang kamu minta”. Yesus ingin membangun kesadaran apabila kita mengajukan permohonan/permintaan kepadaNya. Yesus ingin meluruskan nilai-nilai yang nendasari permintaan itu dan apa tujuan permintaan. Yesus ingin mengatakan kepada dua murid itu : "Kau masih belum sepenuhnya menyadari apa yang yang dimaksud kemuliaan Kristen; Kamu belum mengetahui betapa sangat berbeda kemualiaan Yesus dari kemuliaan duniawi. (ay 38-39) Yesus memakai dua simbol yaitu cawan dan babtisan dalam perjanjian lama; Kedua symbol itu bermaknak “menyerahkan kehidupan”. Dengan kata lain Yesus mau mempertanyakan : Apakah kau mau menyerahkan kehidupanmu? Kemualiaan itu adalah kemenangan atas kebencian, penghianatan, caci maki,fitnah dll.

3.Penjelasan Yesus selanjutnya menerangkan orang Kristen haruslah menilai kemuliaan dengan cara yang berbeda. Kemuliaan tidak tampak pada tirani kekuasaan tetapi kemuliaan Kristen tampak pada pelayanan. Hidup kita dikukur bukan berdasarkan berapa banyak orang yang melayani kita tetapi berapa banyak orang yang sudah kita layani. Inilah komitmen Yesus sehingga dia berkata “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." Yesus bukan tipe pelayanan yang lama di kantor dan asik memikirkan apa yang menjadi kebutuhan hidupnya sendiri. Semakin sedikit kita melayani orang itu berarti semakin tinggi kita memperhatikan diri kita sendiri. Panggilan kita tetap seperti kepada bangsa pilihan Allah: “Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." (Yes 49:6) Amen

Tidak ada komentar: