Pdt.Gunawan Panjaitan.STh.MSi
1.Persekutuan adalah kebutuhan hidup manusia sebagai mahluk sosial. Kita tidak dapat memenuhi sendiri kebutuhan hidup berupa sandang, pangan, papan dan kebutuhan hidup lain tanpa berinteraksi dengan manusia atau dunia di luar diri kita. Pribadi yang tidak mempunyai persekutuan atau komunitas akan dijuluki “kuper”. Manusia membentuk unity, perserikatan, paguyuban, punguan parmargaon, parsahutan , arisan dll adalah menjadi bukti pentingnya persekutuan itu.
2.Dalam persekutuan yang baik kita mengarahkan perhatian kepada orang lain. Kita berbagi apa yang kita miliki untuk dapat dinikmati semua anggota dalam persekutuan itu. Dalam persekutuan setiap anggota diberi apresiasi sehingga dia dapat mengaktualisasikan dirinya dan mengambil peranan untuk kebutuhan bersama. Paulus mengatakan keberhasilan persekutuan ini hadir bila masing-masing anggota “...tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang enganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” (Fil 2:3-4)
3. Paulus menggambarkan indahnya persekutuan itu dengan menganalogikan dengan tubuh manusia yang mempunyai banyak angota tubuh yang berbeda. Nilai yang kita dapat dalam gambaran persekutuan sebagai tubuh Kristus adalah:
a. Tidak ada yang lebih utama di antara anggota tubuh
Semua orang percaya adalah anggota tubuh kristus sekalipun berbeda ras, warna kulit, status sosial, ekonominya, dogmatika, tradisi gereja dan alirannya. Bagi Paulus semua anggota tubuh saling terintegrasi dan salaing medukung sehingga tidak ada yang paling utama. Anggota tubuh disamakan oleh isinya (inside) yaitu Roh Kudus (bd ay 13). Isi yang sama mendorong orang percaya lama kelamaan akan menghilangkan perasaan superioritas terhadap orang lain .
b. Persekutuan yang memberdayakan
Dalam persekutuan sebagai anggota tubuh Kritus setiap anggota didampingi dan diberdayakan untuk pekerjaan pelayanan Tuhan. Kelebihan satu anggota dipakai untuk melengkapi anggota yang berkekurangan. Paulus mengatakan “Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus”. (23). Sikap saling memperlengkapi itu akan membuat semuanya menjadi indah dan nyaman dalam persekuan.
c. Persekutuan menghargai Perbedaan
Persekutuan dalam tubuh Kristus adalah wadah menghargai perbedaan. Setiap orang mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Kekususan itu akan semakin indah bila ditenpatkan pada pada posisi yang cocok. Alangkah menakutkan melihat tubuh bila kuping ditempatkan di jidat. Paulus mengatakan “Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. (ay 18). Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar