Rabu, 12 Agustus 2009

SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA

oleh: Pdt.G.Panjaitan.STh.MSi

Kisah 18:1-5
1.Secara natural manusia adalah mahluk bekerja untuk mempertahankan kehidupannya. Pemahaman natural ini berkembang terus. Manusia bekerja berkontemplasi yakni mencari makna dan tujuan yang lebih utama dari pekerjaan itu. Kontemplasi paling utama adalah bahwa pekerjaan sebagai ibadah. Dalam pekerjaan terbagun harmoni dengan Tuhan dan sesama manusia. Pencapaian harmoni seperti ini mungkin sulit karena dunia kerja cenderung mengutakaman nilai-nilai pencapaian materi.

2.Selain sebagai Rasul Yesus Kristus, Paulus adalah adalah seorang pekerja “tukang kemah” (tentmakers). Pekerjaan ini dia tekuni dan tujuannya adalah untuk mendapatkan uang dari pekerjaannya itu. Biaya yang dibutuhkan Paulus untuk pekabaran injil sebahagian dia peroleh dari hasil menjual tenda. Ketika melanjutkan pelayanan ke kota Korintus, Paulus membutuhkan uang. Dia menemui teman seprofesi sebagai tukang kemah yaitu pasutri Akwila dan Priskila. Kemudian mereka bekerjasama memproduksi tenda. Paulus di tempat kerja ini membangun suasana lebih berarti. Paulus melakukan berbagai hal:



a.Paulus membangun spiritualitas bersama di tempat kerja
Paulus mendoakan teman seiman dan sekerja Akwila dan Priskwila. Paulus menghormati dan menghargai mereka sebagai teman seiman dan satu profesi di tempat kerjanya. Teman sekerja itu dipahami sebagai jalan Tuhan untuk menolong dirinya dalam pelayanan pekabaran Injil. Dalam perjalanan selanjutnya, pasutri Akwila dan Priskwila ini mempertaruhkan nyawa demi Paulus (Rom 16:3-4). Kita harus membangun hubungan baik dengan setiap pribadi ditempat kerja kita, baik dengan yang tidak seiman maupun kepada petugas bersih-bersi sekalipun, karena dengan demikian kita memuliakan Tuhan dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan.
b.Paulus menyediakan waktu untuk beribadah
Paulus memaknai pekerjaan sebagai tukang tenda dalam rangka pemberitaan Injil. Dia pernah megatakan “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah (Kis 20:24). Bagi dia bekerja membuat tenda adalah dalam rangka mencapai garis akhir pelayanan. Membuat tenda dan memberitakan injil keduanya diberi waktu :”Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat”. Pekerjaan dan ibadahnya tidak saling menghalangi. Jangan sungkan menampakkan spiritualitas kita ditempat kerja Karen pekerjaan itu adalah ibadah kita.
3.Makna dan tujuan dalam bekerja bukan hanya mencari uang. Bekerja adalah hasil iman, roh dan jiwa. Dalam pekerjaan kita memiliki makna kehidupan. Dengan pekerjaan kita ingin menyumbang untuk gereja dan juga ingin merasakan hal yang baik mengenai apa yang kita lakukan. Kita perlu membangun keterkaitan kerja dengan sesama. Dilingkungan kerja kita dapat mengatasi kesepian, kekecewaan dan luka-luka perasaan akibat sulitnya kehidupan di dunia ini. Tuhan ada di sana. Amin

Tidak ada komentar: