Pdt.G.Panjaitan.MSi
Agama –agama memperkenalkan Allah adalah Allah yang sangat jauh, tak terjangkau dan tanpa batas. Kita mengenal Allah yang tidak dibatasi ruang dan waktu, Dia hadir di mana-mana dalam waktu yang besamaan hal yang tidak mungkin di lakukan manusia yang terbatas. Allah Maha mengetahui dia mengetahui segala apa yang ada di langit, di bumi dan di dalam laut. Dia mengetahui niat yang ada di hati dan yang dipikirkan. Dia mengetahui masa depan, hal yang tidak mungkin bagi manusia. Masa depan bagi manusia hanya bisa di prediksi oleh para peneliti, para dukun benaran, atau dukun politik. Allah adalah yang sangat berkuasa semuanya baginya mungkin. Obana yang kulit hitam mungkin menjadi presiden di AS. Itu contoh supaya kita tetap percaya, semuanya mungkin bagiNya sehingga orang Kristen mungkin menjadi presiden di Indonesia ini.
Didalam Yesus Kristus Allah yang jauh dan tidak terjangkau itu diperkenalkan dengan sangat dekat. Yesus menyebut Allah itu sebagai Pengusaha kebun anggur. Yesuslah pokok anggur itu dan orang pecayalah ranting-rantingnya. Allah diperkenalkan diri sangat dekat oleh karena itu kita tidak perlu teriak-teriak untuk memanggil namanya sebab dia Bapa yang dekat bagi kita. Kita akan didahuluankan karena kita anak-anakNya. Kita tidak perlu menangis-nangis waktu meminta sebab Dia paham akan kebutuhan kita malah dia menjadi Sahabat bagi kita.
Sebagai Pengusaha kebun, Yesus memperkenalkan Allah itu melakukan tugas yaitu memotong ranting yang tidak berbuah kemudian membakarnya dan Allah yang membersihkan ranting berbuah supaya berbuah lebih banyak lagi. Allah yang tukang kebun memberikan kita pilihan menjadi ranting yang bagaimana kita. Yesus berharap supaya kita menjadi ranting yang berbuah banyak dengan cara:
Membangun hubungan personal yang dalam dengan Yesus Dia mengatakan: tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Kita diajak membangun hubungan antar personal yang dalam. Hubungan ini akan mempengaruhi hati kita bahkan akan menguasai pikiran kita. Siapa yang dekat kepada kita dialah yang menguasai. Sama seperti ibu lebih mempengaruhi anak-anaknya karena lebih dekat dibanding dengan bapaknya. Kedekatan itu dibangun dengan intensitas bertemu berbicara dengan kwalitas yang baik. Kita harus mencintai Alkitab senang membaca kalimat-kalimat yang ada didalamnya karena Allah yang mencintai kita berbicara langsung kepada kita. Surat itu seperti surat cinta yang pertama yang selalu baru rasanya sekalipun berulang kali dibaca.
Kedekatan itu juga akan mengkontruksi kepribadian kita menjadi seturut dengan keinginan Allah dan kita menjadi manusia yang mempunyai pengembangan diri dan produktifitas. Sebaliknya Yesus mengatakan orang yang tidak menempel dengan diriNya, ada diluar dirinya, tidak menerima asupan makanan hidup dari padaNya maka hidupnya akan siasia: “Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.” (ay 16)
Kedekatan dan hubungan baik didalam Yesus akan menghasilkan hak istimewa dalam diri kita dihadapan Allah. Yesus berkata: Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.(ay 7). Saya ingat dulu cerita ibu saya yang kerjanya jualan kain. Ibu saya mempunyai toke keturunan Cina di Medan. Karena hubungan yang baik dan sudah terbangun berpuluh tahun, apabila ibu saya belanja, si Toke Cina sering mengatakan “ibu bawa sajalah... nati kita bias atur”. Ibu saya dapat belanja barang dengan uang yang hanya cukup membeli satu kodi tetapi dibawa 3 kodi.
Lebih dari itu apa yang Tuhan Yesus janjikan dan sangat membanggakan dan memberikan asa dalam kehidupan kita ketika Yesus katakan “ mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”. Kadang kita berpikir, Ah... Tuhan apakah benar...., Tuhan akan memberikan apasaja yang saya kehendaki?. Tuhan tidak pernanh ingkar janji atau berbohong. Tuhan akan mengajari kita meminta karena Dia adalah Allah yang so dekat. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar