Kamis, 05 Mei 2011

ALLAH TIDAK MEMBEDAKAN ORANG

Pdt.G.Panjaitan.STh.Msi

Kisah 10:28-34

Allah tidak memandang muka” demikian kita percayai. Ini sering dibandingkan dengan manusia yang "memandang muka". Mendengar itu teman saya berpendapat bahwa itu wajar. Sebab bila kita bertemu seseorang tidak pantas kalau kita langsung melihat punggungnya, wajarnya melihat muka dulu. Itu hanyalah sebuah ungkapan tentang membedakan orang karena tampilan luar. Allah tidak membedakan muka atau manusia yang diciptakannya namun manusia sering melakukan pembedaan, misalnya ungkapan orang Batak di rantau: “Halak ion” dengan “halak hita”. Yahudi lebih tajam lagi membuat pembedaan bahwa “betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka”. Dalam proses pencarian jati diri baru dari keyahudian menuju kekristenan, Petrus memahami Allah yang universal. Ketika Petrus menyaksikan Kornelius mendapat visi dari Allah dia menyatakan “Allah tidak membedakan orang”. Kornelius adalah seorang berasal dari Kaisarea dan profesi seorang perwira Italia. Ia pengikut agama Yahudi dan seorang donateur dan senantiasa berdoa kepada Allah (10:1-2)

Petrus mengalami transformasi dan pertumbuhan iman . Dai menyaksikan bahwa Roh Kudus ternyata berkerja bukan hanya pada sekelompok orang kecil yang menamai dirinya Kristen. Allah orang Krtsten itu bukan Allah yang parsial, sektarial tapi Allah yang universal. Allah memberikan visi kepada kornelius yang non Yahudi, Dia mengasihi umat manusia dalam kepelbagaian. Petrus melihat kasih Allah kepada semua orang menjadi peluang untuk mewartakan Yesus. Petrus mengatakan: Firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.” Allah yang universal itu sudah menyataan diri dalam pribadi Yesus Kristus.

Allah yang tidak membedakan orang ini mendorong kita menjadi bagian dari masyarakat global. HKBP dalam perjanan hampir 150 tahun sudah menyadari hal tersebut sehingga visi kita adalah: gereja yang inklusif, dialogis dan terbuka serta mampu dan bertenaga mengembangkan kehidupan yang bermutu didalam kasih Tuhan Yesus Kristus, bersama-sama dengan semua orang di dalam masyarakat global, terutama masyarakat kristen, demi kemuliaan Allah Bapa Yang Mahakusasa. Amin.

Tidak ada komentar: