Kamis, 14 Agustus 2008

Pria dan Perempuan Dewasa

Oleh: Pdt.Gunawan Panjaitan.STh,MSi
Nats : Titus 2:1-10

Kelakuan atau tingkahlaku (behavior) manusia sangat dipengaruhi banyak faktor dalam kehidupan ini. Media massa yang bekerja sama dengan para pelaku industri media melalui iklan dan tontonan lainnya menjadi satu aspek yang banyak mempengaruhi kelakuan manusia. Konsumen media mempunyai rasa percaya yang tinggi terhadap media massa, sehingga sering menjadi terkecoh seolah-olah apa yang dilihat di media itu semuanya kebenaran yang patut ditiru. Untuk itu perlu meningkatkan media literasi supaya mampu memahami apa nilai yang ditebar oleh media dan memilah nilai-nilai yang pantas bagi kita. Manusia dalam bertingkah laku juga banyak dipengaruhi oleh kultur budaya yang didapat dalam lingkungannya. Banyak berpendapat apa yang kita perankan hari ini adalah hasil dari konstruksi budaya yang telah kita jumpai. Ketika kita lahir ke dunia ini kita telah disodorkan aturan, kebiasaan, adaat istiadat yang harus kita jalankan. Bagaimana kita berbicara, melakukan pekerjaan, memahami waktu adalah hasil bentukan kultur itu sendiri. Kita mengenal istilah “jam karet” yang maknanya semuanya kita pahami sudah biasa dengan terlambat adalah hasil dari budaya kita memahami waktu.

Selain kedua aspek tadi manusia juga bertingkahlaku dipengaruhi oleh apa yang dia percayai. Iman – kepercayaan adalah kekuatan yang memaksa orang bagaimana seharusnya bertingkah laku. Seseorang akan merasa bersalah bila bertindak tidak sesuai dengan yang diimaninya. Realitasnya memang bahwa banyak orang yang bertingkah laku berbeda dengan apa yang diimani. Arti penting tingkah laku sejalan dengan apa yang di imani di tekankan Paulus kepada si Titus sebagai bahan ajaran yang penting dalam membangun persekutuan orang-orang kudus. Paulus menyarankan “beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat” (ay 1). Ungkapan ini menunjukkan betapa pentingnya doktirn dalam iman Kristen yang benar dan sesuai dengan firman Tuhan, sebab banyak waktu itu di Kreta tempat di mana Titus tinggal, kehidupan masyarakat mengalami demoralisasi. Sehari-hari masyarakat akrab dengan perjinahan, pencurian, penindasan, pesta pora dll. Paulus ingin warga jemaat Kristen dibangun moralnya sesuai dengan Firman Tuhan (dokrin yang sehat).

Paulus memberikan pengajaran bagaiman seharusnya orang Kristen dalam semua kelompok umur, berperilaku yang benar:

Bagaimana Menjadi seorang Bapak Yang Baik ditengah dunia yang jahat?.

Titus 2:2 Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. Perkataan ini hendak menyatakan bahwa orang yang sudah pengalaman, yang telah menjalani banyak lika-liku kehidupan, asam garam dunia, hendaklah menjadi contoh bagi laki-laki yang lebih muda. Setiap orang tua tidak pantas lagi berlaku seperti orang muda yang tidak punya pengalaman. Laki-laki tua yang sederhana dalam penampilan, asesoris yang pas dengan umurnya dll akan menempatkan diri sepantasnya, karena itu tidak perlu lagi menjadi dandy. Orang tua menjadi sumber nasehat dan orang muda sumber tenaga.

Bagaimana menjadi seorang wanita yang baik ditengah dunia yang jahat?
Perempuan dewasa diberi Firman Tuhan posisi yang sangat strategis dalam membangun kehidupam yang bermakna di hadapan Tuhan. Kelakuan yang dituntut antaralain:

- Cintailah Suamimu: Prioritas istri adalah mencintai suaminya dalam relasi yang baik . Paulus memberikan dasar pemahamannya dalam Efesus 5:22-24 : Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hubungan ini tidak lah timpang. Makna kata "tunduk" kepada Istri adalah memberi diri, seperti Kristius yang memberi diri untuk keselamatan jemaat. Hubungan suami istri yang harmonis akan menghindarkan perselingkuhan dan menjadi pelajaran bagi anak-anak tentang membangun keluarga bahagia.
- Cintailah Anak-anakmu: Mencintai anak-anak bukan berarti memberikan apa saja yang diminta, tepi memberikan dia kenyamanan dan kemampuan menghadipi kehidupan di dunia ini karena ada ibunya. Pembinaan disiplin salah satu yang didukung Alkitab : Amsal 23:13 Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan. Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.
- Bangunlah karakter orang muda dengan contoh dan didikan: Tanamkan nilai-nilai murni kepada pasangan muda dengan komitmen yang kuat menjaga kesucian perkawinan. Orang muda perlu didik “menguasai diri”. Menurut Amsal “Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.” (30:18-19) Susah dimengerti jalan orang muda karena banyak yang muncul dalam alam pikirannya. Mereka perlu diajara menguasai diri. Perilaku mulia lain adalah rajin mengerjakan pekerjaan di rumah, baik hati, jujur dan sungguhsungguh dalam pengajaran. Hal yang penting bagi perempuan dewasa adalah sehat, cantik selalu karena peranannya yang mulia itu.

Kesimpulan : Peranan laki-laki dewasa dan wanita dewasa sangat strategis dalam membangun persekutuan di gereja, generasi muda yang sukses. Peranan itu akan memuliakan Tuhan dan menjadi pernyataan iman kita ditengah tengah dunia yang penuh tantangan ini. Amen

Tidak ada komentar: