Mazmur 43:1-5
1.Allah memberikan kepada manusia kemampuan untuk menghibur diri sendiri atau kemampuan untuk menyelesaikan masalah sendiri. Kemampuan itu dapat aktif dipergukanakan apabila hidup sehari-hari mempunyai hubungan baik dengan Tuhan. Biasanya, seseorang yang menghadapi permalasahan hidup diibaratkan seperti meghadapi sebuah tembok yang menghalagi perjalanan. Dia akan merasakan betapa sempitnya dunia ini dan berpikir tidak adalagi alternatif jalan keluar. Pemazmur meggambarkan perasaan demikian ketika dia berperkara dengan kaum yang tidak saleh, penipu dan orang curang. Dia merasa para musuh ini sudah berhasil menyudutkan dirinya dan menghadapkannya ke tembok sehingga tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Tetapi keadaan itu tidak dihadapi dengan keputus asaan, tetapi mengasah kemampuan diri yang diberikan Tuhan untuk menghadapi masalah. Dalam perenungan diri sendiri dia bertanya kepada dirinya: Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
2.Pemazmur menunjukkan kemandirian hidup. Dia dapat keluar dari lingkaran kemelut dengan cara mengarahkan diri kepada Tuhan. Perkabungan tidak menutupi imannya atau mematikan harapannya. Dia berseru kepada Tuhan dan berbicara kepada diri sendiri dengan mengatakan “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Pemazmur melihat betapa banyak lagi jalan untuk berhasil dan betapa terbukanya peluang bersama Tuhan. Pengalaman pemazmur ini melahirkan pengakuan iman akan:
a. Allah sebagai Advokad di mana kita adalah kliennya. Allah melakukan pembelaan dalam perkara kita sehingga kita menang terhadap kamum penipu yang tidak saleh. Iman seperti ini mendorong kita untuk menguasai emosi sehingga tidak melakukan pembalasan terhadap kejahatan. Paulus mengatakan “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan” (Roma 12 :19)
b.Allah tempat Pengungsian (tempat suaka) di mana kita mendapat perlindungan dan jaminan keamanan. Kita terhindar dari tempat yang menekan dan mengancam kehidupan kita.
c.Allah menyediakan tujuan akhir hidup kita yaitu diam di rumah Tuhan di mana ada persekutuan, pujian dan sukacita yang abadi (Maz 23:6).
3.Pengalaman iman pemazmur ini menjadi penghiburan bagi setiap pribadi yang mengalami permasalahan hidup. Permasalahan hidup itu tidak dapat dihindarkan namun harus dihadapi bersama Tuhan. Kita mengarahkan diri kepada Tuhan ketika kemelut menghadang dan doa adalah memohon kepada Allah agar Dia segera membela kta dalam permasalahan kita. Judika Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar