Nats: Kejadian 7: 10 - 24
1.Kesenangan dan Kenikmatan adalah keinginan banyak orang. Ada yang menyebut “kesenangan melebihi kekayaan”, sehingga dengan cara apapun akan diusahakan untuk mendapatkan kesenangan dan kenikmatan itu. Bagaimanapun, kita sadari bahwa kenikmatan dan kesenangan dapat membawa orang jatuh kedalam pencobaan. Kelopok orang yang lebih mengutamakan kenikmatan mengalami demoralisasi. Mereka tidak perduli tuntutan agama, tidak perduli adat budaya, dan tidak percaya akan penghakiman Tuhan. Yang penting adalah nikmat. Keadaan seperti itu terjadi pada masa Nuh. Manusia zaman Nuh memakai segala cara untuk kenikmatan. Alkitab mencatat: laki-laki mengawini perempuan siapa saja yang disukai, artinya incest diperbolehkan: “lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka” (Kej 6:3). Dosa manusia yang semakin merajalela itu mengakibatkan murka Allah sehingga Tuhan mendatangkan hukuman: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." (Kel 7:6)
2.Air bah adalah hukuman yang didatangkan Tuhan kepada dunia ini. Air menjadi kekuatan yang membatasi kehidupan manusia dan segala yang bernafas dari hidung (paru-paru). Dalam melakukan penghukuman Allah selalu menyediakan belas kasihan. Allah menyelamatkan keluarga Nuh karena dia mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Allah menyelamatkan Nuh dan keluarganya serta semua ciptaan selalui bahtera. Bahtera adalah tempat yang terbatas di mana manusia dibaharui lagi. Bahtera tempat tinggal mahluk hidup selama penghukuman Allah. Manusia yang berkenan di mata Tuhan dipisahkan dari manusia melakukan kejahatan di mata Tuhan. Allah menyatakan kuasanya atas dunia ini dan menunjukkan betapa rapuhnya manusia pelaku kejahatan.
3.Hidup dalam bahtera berarti hidup dalam pembelajaran dan ketaatan kepada Allah. Manusia mau menuruti apa yang telah diperintahkan oleh Allah, membatasi diri dengan keinginan-keinginan duniawi. Di dalam dalam perahu Nuh beserta anak-anak dan keluarganya bersabar menunggu perintah Tuhan. Mereka harus membangun kemampuan untuk menahan keinginan sebelum Allah memberikan perintah. Tuhan membiarkan air berkuasa atas dunia ini selama 150 hari. Daratan dibatasi, akses ditiadakan, pasar-pasar ditiadakan dan manusia hanya diberi lahan terbatas menjalani kehidupannya. Kesenangan dan kenikmatan ada dalam kuasa Allah oleh karena itu jangan karena kesenangan dan kenikmatan kita melakukan yang jahat di mata Tuhan. Amin.