Kamis, 18 Juni 2009

LAHAN BASAH

Pdt.G.Panjaitan.STh.MSi

Yesaya 41:14-20

1. Hubungan baik dengan Tuhan akan menghasilkan hubungan baik dengan sesama manusia dan lingkungan hidup. Rusaknya hubungan antar manusia dan anatar manusia dengan alam adalah akibat pembrontakan terhadap Tuhan. Pemahaman seperti ini menempatkan setiap peristiwa politik yang dialami bangsa Israel ditinjau dari persfektif teologi. Ketika penduduk Yehuda di buang ke Babel, mereka dijajah oleh bangsa Asyur dan takluk kepada bangsa yang lebih kuat, pertistiwa itu dimaknai akibat Israel berbuat dosa dan yang jahat di mata Tuhan. Stabilitas politik, kemakmuran dan kesejahteraan warga serta keadaan alam yang bersahabat semuanya tergantung pada hubungan baik dengan Tuhan. Lahan basah disediakan Tuhan bagi orang percaya.

2. Pertobatan adalah starting point pemulihan keadaan orang percaya. Israel yang tidak berdaya, hancur dan putus harapan dan dijuluki sebagai “sic acing Yakub” akan mengalami tranformasi. Pertobatan mereka akan menjadi peluang untuk menikmati pemulihan keadaan secara ekonomi, politik, sosial budaya dan kerohanian. Tuhan bertindak menolong dan menebus mereka dalam keputus asaan dan ketidak mampuannya. Tuhan akan memberdayakan mereka sehingga mereka menjadi “papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar.... Engkau akan menampi mereka”. Hidup bersama dengan Tuhan membuat kita mempunyai kekuatan untuk menghadai tantangan yang menghadang perjalanan jidup kita. Gunung-gunung dan bukit-bukit yang menghadang akan ditaklukkan. Yesaya menggambarkan penuh harapan itu dengan mengatakan “Tetapi engkau ini akan bersorak-sorak di dalam TUHAN dan bermegah di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel.”




3. Setiap orang yang mengarahkan diri pada Tuhan akan mendapatkan air kehidupan. “Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran; Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering”. Tuhan menyediakan kebutuhan hidup dan memeliharan kehidupan orang-orang percaya. Kesejahteran itu digambarkan dengan mudahnya mendapatkan air. Lahan kering dirubah menjadi lahan basah. Di manapun kita melayani, bekerja untuk mendapatkan rezeki adalah lahan basah bukan lahan kering. Peluang selalu ada di sana ketika kita menjalani semuanya bersama Tuhan. Pada akhirnya kita akan mengaku “bahwa tangan TUHAN yang membuat semuanya ini dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.” Amin

Tidak ada komentar: