Kamis, 04 Juni 2009

BERSORAKSORAILAH BAGI TUHAN

Pdt.Gunawan Panjaitan.MSi

Yeremia 31:7-14

Bersoraksorai adalah sebuah penampakan sukacita. Bayak alasan mengapa kita bersuka cita. Yesus berkata: "Bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di surga" (Lukas 10:20). Rasul Petrus juga mengajak orang percaya: "bergembira karena sukacita ... yang tidak terkatakan" (1 Petrus 1:8). Ajakan bersuka cita ini bukan berarti ajakan hidup supaya berpura-pura bersukacita, atau hidup tidak realistis dengan sukacita yang palsu, tetapi menyakinkan kita bahwa sukacitalah penampakan hidup orang percaya, sehingga dalam keadaan menderita sekalipun kita tetap bersukacita.
Ajakan bersukacita dan bersoraksorai dialamatkan kepada bangsa Israel yang tengah tinggal dalam kondisi politik yang tidak stabil, ekonomi yang krisis dan harga diri yang terinjak-injak. Realitas itu bukan menjadi alasan yang menghalang untuk bersukacita. Sukacita itu adalah salah satu dari buah-buah Roh, anugerah yang bersumber dari Tuhan dan menjadi bukti yang tampak bahwa kita orang percaya dan sudah diberkati. Sukacita itu bersumber dari tindakan Allah seperti yang diberitakan Yeremia : Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah tentang pemimpin bangsa-bangsa. Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: TUHAN telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel! (31:7). Allah menyelamatkan sisasisa yaitu bagian dari seluruh orang Israel yang mau tetap setia dan pulang ke tanah kanaan. Sukacita muncul karena Allah masih menghargai kehidupan manusia, dan memberinya selalu harapan sekalipun sudah sisa-sisa.


Sukacita adalah perbuatan Tuhan yang mengakibatkan keadaan hati yang bahagia, puas dan tentram karena memiliki nikmat dan kepuasan serta keamanan yang demikian besar, sehingga ia akan tetap bahagia bahkan ketika mengalami kejadian seburuk apapun. Ujian bahwa seorang memiliki sukacita sejati ialah ketika menghadapi permasalahan yang menggoncangkan, ia tetap memiliki hati damai, aman, tentram, dan kepuasan. Sukacita telah disediakan Yesus : “Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh 10:10b).
Sukacita itu adalah kebutuhan hidup karena dengan bersuka cita kita memperoleh vitalitas hidup rohani dan jasmani. Kita menjadi hidup semangat, wajah cerah, enak dipandang dan disukai orang lain karena tampak menarik. Suka cita itu lebih utama dari segala asesoris, pakaian yang bagus dan mahal, logam mulia yang menempel pada tubuh, sebab aneh rasanya melihat orang yang berdukacita dihiasi dengan berbagai asesoris. Jubilate : Marolopolop tu Debata ma sandok tanoon (Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi).Amin

Tidak ada komentar: