Selasa, 25 November 2008

Pengharapan akan Langit dan Bumi Baru

Pdt.G.Panjaitan.MSi

• Pengharapan adalah salah satu yang dimliki oleh manusia dan tidak dimiliki mahluk lain (tumbuhan dan hewan). Pengharapan yang mendorong manusia itu menghadapi berbagai tantangan hidup bahkan kematian sekalipun. Paulus mengatakan pengharapan itu adalah nilai yang perlu tetap dimiliki manusia sehingga dia tinggal dalam esensinya (bd 1 Kor 13:13). Pengharapan itu juga yang membuat kita mampu memahami apa yang melampaui waktu dan ruang. Kita percaya bahwa dunia ini akan berakhir. Waktu yang kita jalani ini bukanlah milik kita tetapi waktu itu adalah milik Tuhan. Namun kita berpengharapan bahwa ada waktu lyang tidak berkesudahan di mana Allah berkuasa di sana. Kita percaya ada hidup kekal di kota baru yang disebut Yerusalem Baru. Tuhan Allah pusat kota itu.

• Di Yerusalem Baru itu ada dua sifat yang ditampakkan masyrakat kota yaitu keadilan dan kebenaran. Di sana tidak ada lagi jejak pekerjaan si iblis yang mengakibatkan penderitaan manusia. Di sana yang ada adalah langit yang baru dan bumi yang baru, tidak ada lagi laut sebagai simbol kekuasaan iblis (Wah 21:1). Langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu. Allah membuat susuatu yang benar-benar ciptaan baru. Ini sesuai dengan 2 Petrus 3:10.12, "Langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap ... Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.

• Di kota baru itu digambarkan keadaan masyarakat yang menjadi cita-cita kita semasih hidup di dunia ini. Keadaan di surga kita dapat dihadirkan di dunia ini di manapun kita hidup sebagai warga kota dunia, walaupun tidak seutuhnya tercapai. Keadaan surga yang dapat dihadirkan adalah:

1 Keadaan alam semesta yang harmoni:

Dalam Yesaya digambarkan bahwa kehidupan di Yerusalem Baru aka nada harmoni alam semesta. Harmoni tampak dalam sama-sama berbaring, makan bersama, kemampuan berbagi dan tidak adalagi predator, karakter bawaan seperti pemangsa akan dirubah di kota baru itu . Habitat akan dirubah karena Allah menjadi pusat kehidupan. Yesaya menggambarkan: Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya.(Yes 11:6-9).

2. Keadaan alam yang subur.

Di Kota Yerusalem baru itu aka nada kehidupan dan kesuburan. Manusia akan menikmati hasil jerih payahnya. Dalam Amos 9:13 digambarkan keadaan itu: “Sesungguhnya waktu akan dating, pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran“. Kota Yerusalem Baru aka nada kebanjiran berkat bukan kebanjiran lumpur atau kebanjiran air akibat alam yang rusak.

3. Keadaan kehidupan yang Bijaksana

Masyarakat Yerusalem baru akan bijaksana menjalani kehidupannya karena Allah yang menjadi penuntun kehidupan. Kebijaksanaan adalah harta surgawi yang diberikan Allah dan kita harapkan milikinya di dunia. Pemazmur mengatakan “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”(Maz 90:12). Gaya hidup sorgawi : bijaksana, tidaklah sulit untuk kita lakonkan dalam hidup sehari-hari. Beberapa ilustrasi untuk itu:
- Memelihara kebiasaan baik
Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut. Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.
-Punya inisiatif
Ada Seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda , si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya. Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.
-Hidup sukacita
Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.” Ibu menjawab: “Mengapa?”
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.” Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.
-Rajin bekerja
Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.” Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.” Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Kehidupan sorgawi kita hadirkan dalam kehidupan kita kini dan disini sebagai bukti kita mengharapkan surga itu untuk kita tempati selamanya. Amin

Tidak ada komentar: