Kamis, 17 Juni 2010

MASA DEPAN PUNUH SUKACITA

Pdt.G.Panjaitan.STh.,MSi

Yesya 54:11-17

1. Sukacita adalah sutu kondisi atau keadaan yang membuktikan kehadiran kerajaan Allah (bnd. Rom 14:17). Allah selalu mengusahakan sukacita ditengah-tengah orang percaya dan didunia ini sehingga Dia selalu menyatakan penolakan terhadap segala tindakan manusia yang mendatangkan penderitaan. Allah menyatakan permusuhan terhadap kamum penindas, pemerkosa, penganiaya dan pelaku pembunuhan. Sebaliknya Allah, menyuarakan supaya manusia menghadirkan kedamaian, keadilan dan sukacita. Allah melalui hambanya Yesaya memberitakan pemulihan kembali kehidupan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Yesaya mengalamatkan berita sukacita kepada Bangsa Israel yang terbuang, ditindasi , dan tanpa harapan di Babel. Ia membrotakan bahwa Allah akan segera bertindak untuk mendatangkan sukacita di tengah bangsa Israel.


2. Allah akan melakukan berbagai tindakan untuk memulihkan kembali keadaan bangsa Israel. Tindakan itu adalah bukti kasih setia Tuhan kepada umat pilihannya.

a. Membangun kembali landasan kehidupan
Allah akan merubah situasi bangsa Israel dengan membangun kembali dasar kehidupan yang penuh sukacita. Allah mengatakan “Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam”. Ungkapan ini meggambarkan keperdulian Allah terhadap nilai-nilai kehidupan sebuah kota. Allah ingin membangun kehidupan yang harmonis dengan beralaskan firmannya. Keluarga akan penuh suka cita bila Firman menjadi landasan berpikir dan bertindak.
b. Menegakkan kebenaran
Allah membangun kesejahteraan manusia dimulai dengan adanya hubungan baik denganNya. Tuhan berfirman “Semua anakmu akan menjadi murid TUHAN” bermakna bahwa hubungan baik itu harus dibangun melalui pengajaran kepada manusia. Tuhan ingin kita mempelajari hukum-hukumnya dan jalan-jalaNya. Suka cita kita dibangaun diatas kebenaran yaitu bertindak dan berpikir yang benar.

c. Menghadirkan keamanan
Sukacita sangat memerlukan keamanan namun demikian tidak dapat di sangkal hidup kita tidak lepas dari berbagai ancaman. Allah berkuasa atas segala sesuatu sehingga pelaku kejahatan juga tunduk padaNya, Tuhan berfirman: “....siapa pun yang menyerbu engkau, ia akan rebah melawan engkau... Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, Inilah yang menjadi bagian hamba-hamba TUHAN dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku, demikianlah firman TUHAN.” Amin .

Tidak ada komentar: