Kamis, 17 Juni 2010

PENYATAAN CINTA YANG DALAM

Pdt.G.Panjaitan.STh.MSi

Markus 14:3-9

1. Kadang kita akan heran melihat para kolektor barang-barang antik, mau membeli sangat mahal sepeda butut buatan tahun 1934 seharga 11 juta rupiah, atau seoran pencita lukisan membeli sebuah lukisan dengan ukuran 40 cmX60 cm dengan harga 25 juta. Buat orang yang tidak sama seleranya kadang kita anggap tindakan mereka “waste” (pemborosan). “Seandainya uang mereka itu disumbankan ke panti asuhan akan lebih bermanfaat”, bisa saja demikian pemikiran sebahagian orang menanggapinya. Perasaan sangat cinta memang bisa saja diungkapkan seseorang seperti berlebihan bagi orang yang tidak merasakannya. Agaknya orang disekitar Yesus menilai seperti itu tindakan seorang perempuan yang mencurahkan suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni kepada Yesus.


2. Tindakan itu dianggap berlebihan karena minyak itu sangat mahal, 300 dinar sama dengan upah seorang pekerja satu tahun waktu itu. Orang yang memarahi perempuan itu adalah orang yang tidak merasakan apa yang dirasakan perempuan itu. Dalam dirinya ada rasa hormat, rasa kagum dan rasa cinta kepada yesus. Perasaan itu meluap sehingga dia tidak pernah merasa rugi mencurahkan minyak yang mahal sekali itu buat Yesus. Hidup kita bisa saja kehilangan debaran, getaran cinta kasih. Cinta kepada Tuhan itu seperti tidak ada lagi debarannya. Bila kita beribadah kita hanya merasakan hal yang biasa saja.
3. Yesus menyatakan pembelaan terhadap tindakan Perempuan itu. Bagi Yesus perempuan itu tidaklah bertindak boros. Dia harus diberi kebebasan mengutarakan cinta kasihnya kepada Tuhan. Yesus mengatakan “Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya”. Kita harus mempunyai nyali untuk menyatakan nyanyian kita, menunjukkan partisipasi kita untuk kemuliaan Tuhan walalupun ada tanggapan yang berebeda atas tugas pelayanan kita itu.Amen

Tidak ada komentar: