Pdt.Gunawan Panjaitan.MSi
Seorang ibu muda yang sedang asik bekerja di kantor tiba-tiba menerima telepon dari rumahnya . Dia sangat terkejut karena diberitahu putrinya sakit demam tinggi. Pembantunya dari rumah di telepon berkata, “ibu.. saya hanya kompres Novi, dan belum dikasih obat”. Kemudian si Ibu itu putuskan untuk pulang ke rumah. Dia meminta pembantunya menunggu anaknya terus, dia akan segera sampai di rumah dan membawa obat. Dengan cepat-cepat ibu muda itu keluar dari kantor dan menyetir mobilnya pergi ke apotik membeli obat keperluan anaknya. Setelah dia selesai beli obat, dengan tergesa-gesa dia mau masuk ke mobilnya . Tiba-tiba dia terkejut setelah sadar, kunci mobil tertinggal nempel di stir dan pintu mobil terkunci semua. Dia mulai panik sambil, menelepon ke rumah menanyakan perkembangan putrinya dia berusaha membuka pintu mobil. Dia peroleh jawaban keadaan anaknyanya semakin memburuk
Kemudia dengan rasa tertekan dia terus berusaha membuka pintu mobil itu. Ia mencarikan kawat dan bebagai alat untuk membuka pintu mobil, semuanya gagal. Kemudiaan di minta tolong kepada satpam , juru parkir di apotik untuk membuka pintu mobilnya, semua hasilnya gagal. Dia coba-coba terus membuka dan hasiknya tidak bisa terbuka. Dia telepon ke rumah menanyakan keadaan anaknya, diberitahu anaknya masih tetap demam tinggi. Sambil bigung dia berdoa : Tuhan surulah orang yang bisa membantu saya . Dia usahakan terus membuka pintu sambil berdoa tetapi pintu tidak bias terbuka.
Tiba-tiba muncul laki-laki kumal, pakaian agak buruk dengan sebuah ransel di pundak. Si ibu muda itu datang menghampirinya dan meminta tolong untuk dibukakan pintu mobilnya dengan kawar dan alat yang tersedia. Tanpa banyak basa-basi, laki-laki itu mengambil kawat dan memasukkan dari sisi kaca mobil kemudian menarik kawat itu, dan seketika dengan mudah pintu mobil itu terbuka.
Melihat hal itu, si ibu muda itu sangat berterimkasih dan dia berkata berulang-ulang : Terimakasih banyak pak, terimakasih banyak, Bapak seorang yang sangat baik hati...! Terimakasih banyak bapak". Tetapi tiba-tiba laki-laki itu menjawab: Oh ibu... jangan berkata begitu, jangan katakana saya yang baik hati.... Saya bukan laki-laki yang baik. Saya barusan keluar penjara setelah ditahan 6 bulan karena kasus pencurian i mobil.”
Si ibu itu terdiam dan tertegun, sambil meneteskan air mata dai berkata : Tuhan ....! Engkau menyuruh pencuri propessional untuk menolong hambamu ini.
Terkadang kita tidak mengetahui orang yang seperti apa yang akan Tuhan pakai untuk menolong kita. Allah bisa saja menyuruh dan memakai orang yang menurut kita tidak layak, tidak pantas sebagai sumber pertolongan dan kebaikan. Namun alah memakai narapidana pencuri mobil profesional itu untuk menolong hambanya. Allah bertindak diluar akal budi dan alur pikiran mansuia. Kesadaran inilah yang dihayati Daud sehingga dia berkata: Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.(Maz 86:1-3) Daud yang adalah kaya raya, punya banyak istri dan anak, punya kuasa dan kemuliaan, mengaku miskin dan sensara. Kesadarannya muncul ketika dia pahami semua yang dia miliki tidak dapat diandalkan. Allah bertindak diluar segala bentuk intelektual dan kekuatan manusia. Alah jauh dari yang pernah kita pikirkan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar