Selasa, 21 Oktober 2008

Saling Mengasihi


Saling Mengasihi

1 JOH 3;11-15

Mengasihi adalah ajaran kekristenan yang sanagat esensial baik yang disapaikan oleh Yesus maupu rasul-rasul. Mengasihi diharapkan menjadi gaya hidup kita dalam interaksi sosial baik di lingkungan keluarga maupun untuk semua orang dalam realitas masyarakat yang pluralis (bd Mat 5:47). Mengasihi itu menjadi cara yang sangat strategis untuk mengabarkan Injil dan menjadi bukti yang adapat dirasakan tentang kekristenan. Yesus mengatakan “ Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yoh 13:35).

Apa yang diajarkan dan apa yang dipahami tidak serta merta tampak dalam realitas. Kehidupan yang kita hadapi banyak diisi oleh kebencian, pembunuhan, terorisme, mengucilan, pertikaian, pemerkosaan dll. yang mengakibatkan penderitaan bagi kehidupan manusia mengalami penderitaan. Realitas itu bahkan banyak dipertontonkan TV yang berdarah-darah setia hari. Para pemirsa nerasakan peristiwa kebencian itu tidak jauh dari tumahnya malah seperti terjadi dihalaman rumah. TV yang berdarahdarah ini bias saja menimbulkan ketegangan dalam masyarakat sehingga memunculkan kecurigaan yang sangat tinggi. Sikap sedemikian akan menghambat orang menyatakan cinta kasihnya.

Dalam pengajaran yang disampaikan kitab 1 Yohannes diberikan ajakan supaya orang percaya memegang teguh ajaran turuntemurun, ajaran yang sudah lama diketahui yaitu bahwa kita harus saling mengasihi. Ada 3 hal yang berhubungan dengan saling mengasihi.

a. Saling mengasihi adalah dasar persekutuan orang percaya.

Persekutuan dalam Kristus adalah persekutuan saling mengasihi tanpa syarat sebab Kristuslah menjadi teladan bagi kita untuk saling mengasihi. Kristus mengasihi kita ketika kita dalam keadaan berdosa bukan dalam keadaan kudus (Rom 5:8). Manusia dalam sejarahnya sering gagal dalam saling mengasihi. Kain adalah contoh kekagalan manusia mengasihi saudaranya. Alkitab mencatat bahwa Kain lebih dikuasi oleh kecemburuan daripa menerima suatu kebenaran bahwa saudaranya Habel lebih benar dihadapan Allah daripada dirinya. (Kej 4:2-7). Kebencian itu membunuh cinta kasih. Kebencian itu menghilangkan rasionalitas akbibatnya masalah sepela saja dapat berakibat fatal. Kebencian tidak akan mempertimbangkan status orang yang dibenci, apakah itu saudara,pacar, teman sekerja atau tetangga terdekat. Kebencian itu menutup ruang rasioalitas sehingga sampai kepada tindakan mutilasi. Banyak peristinya kekerasan dalam keluarga karena gagal menjalankan gaya hidup saling mengasihi.

b. Saling menghasihi behadapan dengan kebencian

Kitab 1 Yohanes mengakatakn bahwa cara-cara yang dominan dipakai dunia dalam proses kehidupan ini adalah kebencian. Ia mengingatkan “Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu “ (I Jon 3:13). Perkembangan kebencian antara umat mausia di dunia modern ini semakin mengerikan. Manusia menyatakan kebencian itu dengan tidak ada rasa penyesalan sedikit pun. Manusia ditengah peradapan modern memunculkan kebencian dengan alasan perbedaan agama, etnis, sara dan golongan. Atas dasar perbedaan itu masnuai tidak sungkan untuk membakar sesamanya, memisahkan kepala dari tubuh, dan membunuh secara missal. Realitas seperti itu sudah diingatkan kepada orang percaya. Kehidupan Kristiani ditengah interaksi sosial yang pluraliskan menghadapi kebencian. Kita kadang sulit memahami kenapa orang yang mempunyai keyakinan yang berbeda dengan Kristen menunjukkan kebencian. Peringatan ini menjadi persiapan bagi kita untuk membangun cintakasih yang sungguh-sunguh sebab kebencian itu akan dikalahkan oleh cinta kasih. Kita diingatkan supaya mempunyai iman yang bertumbuh dalam cinta kasih itu, tidak menjadi pengecut, dan memisahkan diri dari pergaulan dunia yang penuh kebencian.

c. Kasih adalah kebutuhan hudip yang mendasar

Pembunuhan akan menjadi pengalaman hidup sehari-hari bila saling mengasihi tidak dinyatakan. Kitab 1 Yohanes 3:15 mengatakan “setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia”. Membenci sama dengan membunuh. Kebencian itu sangat cepat berkembang biak, beranak cucu dan mempunyai cicit apabila dibalas dengan kebencian. Kebencian tidak akan pernah berakhir apabila dibalas dengan kebencian. Tetapi kebencian akan berakhir dengan cinta kasih. Cinta kasih kebutuhan hidup manusia dan kebencian adalah sikap yang harus dijauhkan karena selalu mendatangkan banyak kerugian antara lain:

- Kita tidak lagi sangggup menilai objektif oleh orang yang kita benci. Mata kita akan buta tidak mengetahui apa yang baik dan yang buruk, sebab kebaikan apapun yang dilakukan orang yang kita benci akan selalu kita nilai buruk.

- Kebencian itu akan menjalar kepada objek lain yang berhubungan dengan orang yang kita benci. Misalnya kita membenci si A, maka saudaranya, anakanaknya, mertuanya bahkan temantemannya bahkan anjing kesayangannya yang tidak tahu menahu persoalan bias menjadi alamat kebencian itu.

- Kita tidak akan merasa puas jika tidak mengajak orang lain untuk turut serta membeci orang yang kita benci. Kebencian itu sangat mudah berkembang biak.

- Kita membenci orang itu bermakna kita berusaha menghukum orang itu dan kalu bias menghabisinya dengan hukuman mati. Orang Farisi yang membenci Yesus berusaha untuk membunuh Yesus (Mat 12:14)

Kebencian itu begitu berbahaya, merusak kehidupan kerohanian kita, merusak hubungan degan sesama manusia dan hubungan dengan Tuhan. Orang yang masih tinggal dalam kebencian dia masih hidup dalam alam maut. Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita.(ay 14)

Amen.

Pdt.Gunawan Panjaitan.

Tidak ada komentar: