Mazmur 133:1-3
Kebersamaan dan menjadi bagian dari orang lain adalah adalah hakekat kekristenan. Hidup yang terisolasi, tertutup dan mengarah pada diri sendiri bukanlah sifat kekristenan. Kristen kontra isolasi. Ketika kita memuji dan memuliakan Tuan dalam ibadah, kita tidak bernyanyi sendiri, tidak bernyanyi keras sendiri tetapi kita bersama sehingga kebersamaan itu membuat kita bersukacita. Maz 133 adalah nyanyian ziarah. Ketika sang peziarah Yahudi menuju ke Yerusalem , mereka tidak bernyanyi sendiri atau melakukan perjalanan sendiri. Mereka datang ke perayaan dan beribadah secara bersama-sama. Mereka datang dari berbagai jalan-jalan kehidupan, daerah dan suku. Tidak peduli seberapa keras kondisi jalan ziarah yang dilalui. Kebersamaan dalam nyanyia “barukh habba mi bet adonai “ (diberkatilah yang datang kerumah Tuhan) menjadikan perjalanan menyenangkan. Mereka berjalan serasa didampingi orang yang sangat dicintai, ada perasaan bahagia. Melihat kondisi itulah pemazmur mengatakan: “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (ay 1).
Kita juga peziarah kehidupan yang melakukan perjalanan hidup dengan tujuan rumah Bapa. Adalah kebedohon apabila dalam perjalanan itu kita mengisolasi diri kita. Kita bagian dari masyarakat sekitar kita, bagian anggota jemaat bahkan bagian dunia yang universal. Kita tidak boleh enggan untuk bergabung dengan orang-orang yang mempunyai perbedaan dengan diri kita. Dasar dari tindakan kita adalah Kristus yang telah memberikan identitas kepada kita. Kekristenan adalah untuk semua orang bagi mereka dalam posisi terhormat maupun rakyat bersahaja. Ketika Yesus berjalan bersama dengan murid-murid, mereka membangun kelompok. Mereka berkumpul untu tujuan membangun kepentingan orang lain.
Persekutuan yang indah digambarkan seperti minyak dan embun. Minyak itu menghasilkan aroma harum dan ketertarikan. Paulus mengatakan “ Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.” (2 Kort 2:14). Orang Kristen adalah parfum manis di tengah dunia yang busuk. Embun lambang kesuburan dan kesegaran, sangat dinantikan kehadirannya di Israel yang gersang. Kita semua membutuhkan embun persaudaraan untuk pertumbuhan bersama. Amin